Garut– Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama umat Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal ibadah salat. Salat merupakan rukun Islam kedua yang menjadi tiang agama. Rasulullah SAW bersabda:
> “Shalluu kamaa ra’aytumuunii ushallii.”
“Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku salat.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini menjadi dasar bahwa cara salat yang benar adalah mengikuti tata cara yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, bukan berdasarkan kebiasaan atau budaya tertentu.
Berikut ini adalah tata cara salat Nabi Muhammad SAW secara lengkap, ringkas, dan sesuai dengan riwayat yang sahih:
1. Niat
Niat dilakukan dalam hati, tanpa dilafalkan. Niat adalah keinginan dalam hati untuk melaksanakan salat karena Allah.
Contoh niat dalam hati:
“Saya niat salat fardu Zuhur 4 rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
—
2. Takbiratul Ihram
Rasulullah SAW memulai salat dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan pundak atau telinga, sambil mengucapkan:
> “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar)
—
3. Membaca Doa Iftitah
Doa ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah. Salah satu contoh yang diajarkan Rasulullah SAW:
> “Subhaanaka Allahumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta‘aala jadduka wa laa ilaaha ghairuk.”
—
4. Membaca Surah Al-Fatihah
Rasulullah SAW selalu membaca Surah Al-Fatihah dalam setiap rakaat salat. Surah ini merupakan rukun salat dan tidak boleh ditinggalkan.
—
5. Membaca Surah Pendek
Setelah Al-Fatihah, Nabi biasa membaca surah atau beberapa ayat dari Al-Qur’an, terutama pada dua rakaat pertama.
Contoh: Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dll.
—
6. Rukuk
Nabi SAW rukuk dengan tumaninah, membungkuk hingga punggung rata sejajar, tangan memegang lutut.
Zikir saat rukuk:
> “Subhaana Rabbiyal ‘Azhiim.” (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung)
(Dibaca minimal 3 kali)
—
7. I’tidal
Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan:
> “Sami’allaahu liman hamidah.” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya)
Lalu membaca:
> “Rabbanaa lakal hamd.” (Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji)
—
8. Sujud
Sujud dengan tujuh anggota tubuh: dahi (termasuk hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung dua kaki.
Zikir sujud:
> “Subhaana Rabbiyal A‘laa.” (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi)
(Dibaca minimal 3 kali)
—
9. Duduk di antara dua sujud
Nabi duduk dengan tumaninah sambil membaca:
> “Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa‘nii, warzuqnii, wahdinii, wa ‘aafinii, wa‘fu ‘annii.”
(Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkan aku, angkat derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkan aku, dan maafkan aku.)
—
10. Tasyahhud Awal
Dilakukan setelah dua rakaat. Nabi duduk iftirasy (punggung kaki kiri diduduki dan kaki kanan ditegakkan), lalu membaca:
> “At-tahiyyaatu lillaahi was-shalawaatu wat-thayyibaat…” (dan seterusnya sampai “wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh”)
—
11. Tasyahhud Akhir dan Shalawat
Dilakukan pada rakaat terakhir. Nabi duduk tawarruk (pantat di atas lantai, kaki kiri masuk ke bawah kaki kanan), lalu membaca tasyahhud dan ditambahkan shalawat atas Nabi:
> “Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad…”
—
12. Salam
Rasulullah mengakhiri salat dengan salam ke kanan dan ke kiri:
> “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah”
—
Catatan Penting dari Sunnah Nabi:
Nabi SAW melakukan salat dengan tumaninah, yaitu tidak tergesa-gesa dalam setiap gerakan.
Beliau tidak menambah atau mengurangi rukun dan wajib salat tanpa alasan.
Dalam salat berjamaah, Nabi meluruskan saf dan mengutamakan kekhusyukan.
—
Kesimpulan: Tata cara salat Nabi Muhammad SAW adalah panduan utama bagi umat Islam. Beliau melaksanakannya dengan sempurna, penuh ketundukan, dan ketenangan. Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa memperbaiki kualitas salat dengan mencontoh langsung dari tuntunan beliau yang diriwayatkan dalam hadis-hadis sahih.