Garut, 3 Oktober 2025 – Islam adalah agama yang penuh rahmat, tidak memberatkan umatnya. Di antara bentuk kemudahan syariat adalah diperbolehkannya shalat jama’ (menggabungkan shalat) dan shalat qashar (meringkas shalat) dalam kondisi tertentu, seperti safar (perjalanan jauh), sakit, atau hujan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dengan adanya rukhsah (keringanan) ini, umat Islam tetap dapat menjaga kewajiban shalat meski berada dalam kondisi sulit.

📖 Landasan dari Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

> “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalat(mu)…”
(QS. An-Nisa: 101)

 

> “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 185)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa syariat memberikan keringanan agar ibadah tetap terjaga.

📜 Hadis Nabi ﷺ tentang Jama’ dan Qashar

1. Dari Ibnu Umar RA:

> “Aku pernah bepergian bersama Rasulullah ﷺ, beliau tidak menambah lebih dari dua rakaat dalam shalat safarnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

 

2. Dari Ibnu Abbas RA:

> “Rasulullah ﷺ pernah menjama’ antara Zuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya di Madinah, bukan karena takut dan bukan karena hujan.”
(HR. Muslim)

 

 

Hadis ini menegaskan bolehnya jama’ dan qashar dalam safar serta kondisi darurat.

🕌 Macam-Macam Shalat Jama’

1. Jama’ Taqdim: menggabungkan dua shalat di waktu pertama (contoh: Zuhur + Ashar di waktu Zuhur).

2. Jama’ Takhir: menggabungkan dua shalat di waktu kedua (contoh: Zuhur + Ashar di waktu Ashar).

 

Sedangkan Qashar adalah meringkas shalat 4 rakaat (Zuhur, Ashar, Isya) menjadi 2 rakaat.

📝 Niat Shalat Jama’ Qashar

1. Niat Jama’ Taqdim Zuhur + Ashar Qashar

> “Ushalli fardha zhuhri rak‘ataini majmu‘an ma‘a al-‘ashri qashran taqdiman lillahi ta‘ala.”
(Aku niat shalat fardhu Zuhur dua rakaat dijama’ dengan Ashar qashar taqdim karena Allah Ta‘ala.)

 

2. Niat Jama’ Takhir Zuhur + Ashar Qashar

> “Ushalli fardha zhuhri rak‘ataini majmu‘an ma‘a al-‘ashri qashran ta’khiran lillahi ta‘ala.”

 

3. Niat Jama’ Taqdim Maghrib + Isya Qashar

> “Ushalli fardha maghribi tsalatsa raka‘atin majmu‘an ma‘a al-‘isyaa’i qashran taqdiman lillahi ta‘ala.”

 

4. Niat Jama’ Takhir Maghrib + Isya Qashar

> “Ushalli fardha maghribi tsalatsa raka‘atin majmu‘an ma‘a al-‘isyaa’i qashran ta’khiran lillahi ta‘ala.”

 

 

👉 Catatan: Maghrib tetap 3 rakaat, Subuh tetap 2 rakaat (tidak bisa diqashar).

📌 Tata Cara Shalat Jama’ Qashar

1. Jika Jama’ Taqdim

Laksanakan shalat pertama (Zuhur/Maghrib) → salam.

Kemudian lanjutkan shalat kedua (Ashar/Isya) → salam.

Shalat yang 4 rakaat dikerjakan hanya 2 rakaat.

Cukup satu adzan, dengan dua iqamah.

 

2. Jika Jama’ Takhir

Niat menunda shalat pertama ke waktu kedua.

Saat tiba waktu shalat kedua, laksanakan shalat pertama dahulu → salam.

Kemudian laksanakan shalat kedua → salam.

Shalat 4 rakaat diqashar menjadi 2 rakaat.

 

 

🙏 Doa Setelah Shalat Jama’ Qashar

> “Allahumma inni as’aluka khaira hadzas-safar, wa taqwa, wa minal ‘amali ma tardha. Allahumma hawwin ‘alaina safarana hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma anta ash-shahibu fis-safar, wal khalifatu fil-ahl.”

 

(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dalam perjalanan ini, ketakwaan, dan amal yang Engkau ridai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan dekatkanlah jaraknya. Ya Allah, Engkau adalah teman dalam safar dan penjaga keluarga yang ditinggalkan.)

📌 Penutup

Shalat Jama’ dan Qashar adalah bentuk kasih sayang Allah ﷻ agar umat Islam dapat tetap menjaga shalat di tengah perjalanan atau kondisi sulit. Dengan rukhsah ini, seorang muslim tidak punya alasan untuk meninggalkan shalat.

> “Sesungguhnya Allah menyukai jika rukhsah-Nya dilaksanakan sebagaimana Dia membenci jika maksiat dilakukan.”
(HR. Ahmad)