Garut Madinah, 19 Agustus 2025 – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, mengulik kembali kisah keseharian Nabi Muhammad SAW adalah sebuah oase ketenangan. Jauh dari citra seorang pemimpin besar yang serba megah, Rasulullah SAW menjalani hari-harinya dengan kesederhanaan, keikhlasan, dan kepedulian yang mendalam. Keseharian beliau adalah cerminan dari ajaran Islam itu sendiri, sebuah teladan yang relevan sepanjang masa.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

Bangun Pagi dan Ibadah

 

Pagi hari Rasulullah SAW dimulai sebelum subuh. Beliau bangun untuk melaksanakan salat tahajud, sebuah ibadah sunah yang menjadi sumber ketenangan dan kekuatan spiritual beliau. Setelah itu, beliau bersiap untuk salat subuh berjamaah di masjid, menjadi imam bagi para sahabatnya. Selesai salat, beliau tidak langsung pulang. Beliau kerap duduk bersama para sahabat, mendengarkan keluh kesah mereka, memberi nasihat, atau mengajarkan ilmu agama.

 

Bekerja dan Melayani Keluarga

 

Meskipun seorang utusan Allah, Rasulullah SAW tak pernah gengsi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Diriwayatkan bahwa beliau menambal pakaiannya sendiri, memperbaiki sandalnya yang rusak, dan ikut membantu membersihkan rumah. Sifat ini menunjukkan betapa beliau sangat menghargai kerja keras dan tidak membebani orang lain, bahkan keluarganya sendiri.

Selain itu, Rasulullah SAW juga dikenal sebagai seorang pedagang yang jujur sebelum diangkat menjadi nabi. Nilai-nilai kejujuran dan amanah inilah yang selalu beliau junjung tinggi dalam setiap interaksi, baik saat berdagang maupun saat memimpin umat.

 

Interaksi dengan Masyarakat

 

Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat ramah dan mudah berinteraksi dengan siapa pun. Beliau selalu tersenyum saat bertemu orang, bahkan kepada mereka yang membencinya. Beliau tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial. Beliau sering menjenguk orang sakit, tak peduli apakah itu Muslim atau bukan. Beliau juga sering bermain dengan anak-anak dan menunjukkan kasih sayang yang tulus kepada mereka.

Salah satu kebiasaan beliau yang paling menonjol adalah memberi makan orang miskin dan fakir. Beliau selalu menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka yang membutuhkan, mengajarkan kepada kita tentang pentingnya empati dan kepedulian sosial.

 

Waktu Bersama Keluarga

 

Di sela-sela kesibukannya, Rasulullah SAW selalu meluangkan waktu untuk istri-istrinya. Beliau memperlakukan mereka dengan penuh cinta dan rasa hormat. Diriwayatkan bahwa beliau sering membantu pekerjaan rumah tangga bersama sang istri, berbicara dari hati ke hati, dan mendengarkan cerita mereka. Kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh nyata dari keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah.

 

Keseharian Nabi Muhammad SAW bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan sebuah kurikulum kehidupan yang sempurna. Beliau mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang bersahaja, jujur, peduli, dan penuh kasih sayang. Setiap detail dalam hidupnya adalah pelajaran berharga yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi cahaya penerang di jalan kita menuju kebaikan.

Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk meneladani akhlak mulia beliau.