Garut, 05 September 2025, Setiap manusia dalam hidupnya pasti menghadapi berbagai pilihan dan keputusan besar: dalam urusan jodoh, pekerjaan, pindah tempat tinggal, pendidikan, bahkan perkara dakwah dan niaga.
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan panduan khusus agar setiap keputusan seorang mukmin tidak semata-mata berdasarkan logika, melainkan bersandar pada petunjuk Allah ﷻ melalui Shalat Istikharah.
Shalat Istikharah berasal dari kata اِسْتِخَارَة (istikharah) yang berarti memohon pilihan terbaik. Ibadah ini adalah wujud tawakkal dan kepasrahan penuh kepada Allah, Dzat Yang Maha Mengetahui segala yang tampak maupun yang tersembunyi.
🌙 DALIL-DALIL AL-QUR’AN TENTANG ISTIKHARAH
Meskipun Al-Qur’an tidak menyebut “shalat istikharah” secara eksplisit, banyak ayat yang mendorong umat Islam untuk berdoa, meminta petunjuk, dan menyerahkan keputusan kepada Allah. Ayat-ayat ini menjadi landasan kuat shalat istikharah.
1️⃣ Surah Al-Baqarah (2): 186
> وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.”
📖 Ayat ini mengajarkan bahwa Allah mendengar doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh, termasuk doa istikharah dalam menentukan pilihan.
2️⃣ Surah Ali ‘Imran (3):159
> فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Apabila engkau telah bertekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
➡️ Setelah istikharah, seorang mukmin diperintahkan untuk bertawakal penuh kepada Allah dan yakin bahwa keputusan-Nya pasti yang terbaik.
3️⃣ Surah Al-Syura (42):10
> وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ
“Tentang apa saja yang kamu perselisihkan, maka putusannya (kembali) kepada Allah.”
4️⃣ Surah Al-Ahzab (33):36
> وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
“Tidak patut bagi laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, untuk memilih yang lain dari urusan mereka.”
➡️ Ayat ini mengajarkan bahwa hakikat istikharah adalah menyerahkan pilihan kepada Allah.
5️⃣ Surah Al-Imran (3):173–174
> حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”
➡️ Setelah istikharah, seorang hamba harus bersandar hanya kepada Allah, tanpa ragu.
6️⃣ Surah At-Taghabun (64):11)
> مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
“Tidak ada musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya.”
➡️ Istikharah menjadi jalan untuk memperoleh petunjuk hati (hidayah al-qalb).
7️⃣ Surah Al-Isra’ (17): 78–79
> وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ…
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu…”
➡️ Ini menunjukkan keutamaan shalat sunnah malam, termasuk istikharah, yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan.
🌟 DALIL-DALIL HADIS NABI ﷺ
1️⃣ Hadis Shahih Bukhari (No. 1166)
> عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ…
“Rasulullah ﷺ mengajarkan kami istikharah dalam segala urusan sebagaimana beliau mengajarkan satu surat dari Al-Qur’an. Beliau bersabda: Jika salah seorang di antara kalian ingin melakukan sesuatu, hendaklah ia shalat dua rakaat selain shalat wajib, lalu berdoa…”
📚 HR. Bukhari, Kitab al-Tahajjud, no. 1166.
2️⃣ Hadis Riwayat Ahmad dan Tirmidzi
> مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ، وَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ
“Tidak akan kecewa orang yang beristikharah, dan tidak akan menyesal orang yang meminta nasihat.”
3️⃣ Hadis Riwayat Thabrani
> إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ…
“Apabila salah seorang di antara kalian hendak melakukan suatu urusan, maka hendaklah ia shalat dua rakaat selain shalat wajib, lalu hendaklah ia berdoa (dengan doa istikharah).”
4️⃣ Hadis Riwayat Anas bin Malik (HR. Ibn Sunni)
> إِذَا هَمَمْتَ بِأَمْرٍ فَاسْتَخِرِ اللَّهَ فِيهِ سَبْعَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ انْظُرْ إِلَى مَا يَسْبِقُ إِلَى قَلْبِكَ، فَإِنَّ الْخَيْرَ فِيهِ
“Apabila engkau berniat melakukan sesuatu, maka mintalah petunjuk kepada Allah tujuh kali, kemudian lihatlah apa yang menetap di hatimu, karena kebaikan ada di dalamnya.”
5️⃣ Hadis Riwayat Muslim
> اسْتَعِينُوا عَلَى إِنْجَاحِ الْحَوَائِجِ بِالْكِتْمَانِ، فَإِنَّ كُلَّ ذِي نِعْمَةٍ مَحْسُودٌ
“Mintalah pertolongan kepada Allah dalam urusan-urusanmu dengan cara merahasiakannya, karena setiap orang yang mendapatkan nikmat akan selalu ada yang iri.”
➡️ Disarankan agar niat istikharah dilakukan dengan ikhlas dan tanpa riya.
🕋 TATA CARA SHALAT ISTIKHARAH
1️⃣ Niat
> نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ الِاسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
2️⃣ Pelaksanaan
Dilakukan dua rakaat dengan bacaan shalat seperti biasa.
Setelah salam, baru membaca doa istikharah.
Disunnahkan membaca:
Rakaat pertama: Al-Fatihah + Al-Kafirun
Rakaat kedua: Al-Fatihah + Al-Ikhlas
3️⃣ Doa Istikharah (HR. Bukhari)
> اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ… (teks lengkap sebagaimana sebelumnya)
Doa ini berisi tiga makna besar:
1. Permohonan petunjuk (al-hidayah),
2. Permohonan kekuatan (al-qudrah),
3. Permohonan keberkahan (al-barakah).
🤲 DOA SHALAT ISTIKHARAH (LENGKAP DENGAN ARAB & ARTINYA)
> اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (يُسَمِّي حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِيَ الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang baik kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon sebagian dari karunia-Mu yang agung.
Karena sesungguhnya Engkau berkuasa, sedangkan aku tidak berkuasa; Engkau mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui; dan Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebutkan keperluannya) baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah untukku, serta berkahilah aku di dalamnya.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah aku darinya, dan takdirkanlah kebaikan bagiku di mana pun ia berada, kemudian jadikanlah aku ridha dengan keputusan-Mu.”
🕰️ WAKTU PELAKSANAAN SHALAT ISTIKHARAH
1. Waktu yang dibolehkan:
Kapan saja, baik siang maupun malam, selain waktu-waktu terlarang.
2. Waktu paling utama:
Pada malam hari setelah shalat Isya, terutama pada sepertiga malam terakhir, sebagaimana firman Allah dalam surah As-Sajdah ayat 16:
> تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ…
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (karena beribadah di malam hari)…”
3. Waktu terlarang untuk shalat istikharah:
Setelah shalat Subuh hingga matahari terbit,
Ketika matahari tepat di tengah langit,
Setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam.
4. Frekuensi pelaksanaan:
Boleh dilakukan sekali, atau diulang beberapa kali sampai hati mendapatkan ketenangan dan keyakinan terhadap satu pilihan.
🤲 DOA SHALAT ISTIKHARAH (LENGKAP DENGAN ARAB & ARTINYA)
> اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (يُسَمِّي حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِيَ الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang baik kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon sebagian dari karunia-Mu yang agung.
Karena sesungguhnya Engkau berkuasa, sedangkan aku tidak berkuasa; Engkau mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui; dan Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebutkan keperluannya) baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah untukku, serta berkahilah aku di dalamnya.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah aku darinya, dan takdirkanlah kebaikan bagiku di mana pun ia berada, kemudian jadikanlah aku ridha dengan keputusan-Mu.”
🕊️ TANDA JAWABAN ISTIKHARAH
1. Hati menjadi tenang dan condong pada satu pilihan.
2. Allah memberi kemudahan jalan pada keputusan itu.
3. Kadang Allah memberi isyarat melalui mimpi baik atau hati yang mantap.
4. Jika masih ragu, ulangi istikharah hingga Allah menuntun ke jalan terbaik.
🌺 HIKMAH DAN KEUTAMAAN SHALAT ISTIKHARAH
1. Menguatkan hubungan spiritual dengan Allah.
2. Menumbuhkan keyakinan dan ketenangan batin.
3. Menjauhkan dari penyesalan dan keputusan tergesa-gesa.
4. Membiasakan diri bertawakal dan berserah diri.
5. Mendapat keberkahan dalam setiap urusan dunia dan akhirat.
PENUTUP
Shalat Istikharah bukan sekadar ritual mencari mimpi atau tanda, tetapi ibadah hati yang menegaskan bahwa hanya Allah yang tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan istikharah dalam segala urusannya, bahkan dalam hal kecil sekalipun.
> مَنْ لَزِمَ الِاسْتِخَارَةَ فِي أُمُورِهِ لَمْ يَنْدَمْ أَبَدًا
“Barang siapa membiasakan istikharah dalam urusannya, dia tidak akan pernah menyesal.” (HR. Thabrani)