Garut, 05 Oktober 2025, Shalat Tahajud merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia menjadi amalan istimewa yang hanya dilakukan oleh hamba-hamba pilihan di malam hari, saat kebanyakan manusia tertidur. Shalat ini termasuk dalam “qiyām al-layl”, ibadah yang menunjukkan ketulusan, keikhlasan, dan kedekatan hati dengan Allah SWT.
📖 Dalil-dalil Al-Qur’an Tentang Shalat Tahajud
1. QS. Al-Isrā’ [17]: 79
> وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةًۭ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًۭا مَّحْمُودًۭا
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Ayat ini menunjukkan bahwa tahajud merupakan ibadah nafilah (tambahan) yang sangat dianjurkan, dengan janji derajat yang mulia di sisi Allah.
2. QS. As-Sajdah [32]: 16-17
> تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًۭا وَطَمَعًۭا وَمِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ يُنفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌۭ مَّآ أُخْفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍۢ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan. Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.”
Ayat ini menggambarkan bahwa orang-orang yang meninggalkan tidurnya untuk beribadah di malam hari akan memperoleh balasan istimewa di surga.
3. QS. Adz-Dzāriyāt [51]: 17-18
> كَانُوا۟ قَلِيلًۭا مِّنَ ٱلَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Di waktu malam mereka sedikit sekali tidur, dan pada akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.”
Ayat ini menegaskan kebiasaan orang-orang saleh terdahulu yang bangun malam untuk beristighfar dan beribadah.
4. QS. Al-Muzzammil [73]: 1-6
> يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْمُزَّمِّلُ قُمِ ٱلَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًۭا نِّصْفَهُۥٓ أَوِ ٱنقُصْ مِنْهُ قَلِيلًۭا أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا إِنَّا سَنُلْقِى عَلَيْكَ قَوْلًۭا ثَقِيلًا إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًۭٔا وَأَقْوَمُ قِيلًۭا
“Wahai orang yang berselimut, bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit. Seperduanya, atau kurangilah sedikit darinya, atau lebihkanlah sedikit darinya. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan dan tartil. Sesungguhnya bangun di waktu malam lebih kuat (mengisi jiwa) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.”
Ayat ini menegaskan perintah awal kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk melaksanakan qiyām al-layl (tahajud), karena waktu malam adalah saat paling kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
📜 Hadis-hadis Tentang Keutamaan Shalat Tahajud
1. HR. Muslim
> أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
2. HR. Tirmidzi
> عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ، فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الْجَسَدِ
“Laksanakanlah shalat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh.”
3. HR. Bukhari dan Muslim
> يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.”
4. HR. Ahmad dan Hakim
عَلَيْكُمْ بِصَلَاةِ اللَّيْلِ فَإِنَّهَا سُنَّةُ نَبِيِّكُمْ، وَإِنَّ صَلَاةَ اللَّيْلِ مَقْرُبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ
“Hendaklah kalian menunaikan shalat malam, karena itu adalah sunnah Nabi kalian. Shalat malam mendekatkan diri kepada Allah, mencegah perbuatan dosa, dan menghapus kesalahan.”
🕋 Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tahajud
1. Waktu Pelaksanaan:
Shalat Tahajud dilakukan setelah tidur malam, dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang Subuh. Waktu paling utama: sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 02.00–04.00).
2. Jumlah Rakaat:
Tidak ada batasan tertentu, namun Rasulullah ﷺ biasa melaksanakan 11 atau 13 rakaat, termasuk witir.
3. Niat Shalat Tahajud (نِيَّةُ صَلَاةِ التَّهَجُّدِ):
> أُصَلِّي سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
4. Tata Cara Shalat:
Takbiratul Ihram (الله أكبر)
Membaca doa iftitah
Membaca Surah Al-Fatihah
Membaca surah dari Al-Qur’an (disunnahkan yang panjang seperti Al-Mulk, As-Sajdah, atau Al-Ikhlas)
Ruku’, I’tidal, Sujud, dan duduk antara dua sujud
Rakaat kedua seperti rakaat pertama
Salam
5. Setelah Shalat:
Disunnahkan berdoa dan berzikir dengan penuh kekhusyukan, terutama memohon ampunan dan rahmat Allah.
🤲 Doa Setelah Shalat Tahajud
> اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلٰهِي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya:
“Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta siapa yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu segala puji, Engkau adalah kebenaran, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, surga benar, neraka benar, para nabi benar, Muhammad ﷺ benar, dan hari kiamat benar. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku bertaubat, dan kepada-Mu aku kembali. Maka ampunilah aku atas dosa yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan maupun yang aku nyatakan. Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau.”
🌠 Penutup
Shalat Tahajud adalah simbol keikhlasan dan cinta sejati seorang hamba kepada Allah SWT. Ia menjadi sumber ketenangan batin dan kemuliaan hidup.
Mari kita jadikan malam sebagai waktu terbaik untuk bersujud dan bermunajat kepada Sang Pencipta.